Kalender Masehi dan Kalender Hijriah adalah dua sistem penanggalan yang paling umum digunakan di dunia. Meskipun keduanya berfungsi untuk membantu menentukan waktu, kedua kalender ini memiliki sistem dasar yang sangat berbeda. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai apa itu kalender Masehi dan kalender Hijriah, serta perbedaan-perbedaan penting di antara keduanya.
Baca Juga: Cetak Kalender 2025: Kegunaan, Jenis, dan Harga
Apa itu Kalender Masehi?
Daftar Isi
Kalender Masehi, juga dikenal dengan nama Kalender Gregorian, adalah sistem penanggalan yang saat ini digunakan di sebagian besar dunia. Jenis kalender ini diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 sebagai perbaikan dari kalender Julian yang sebelumnya digunakan di Eropa. Kalender Masehi didasarkan pada peredaran Matahari, atau siklus tahunan Bumi mengelilingi Matahari. Setiap tahun dalam kalender Masehi memiliki 365 hari, dengan tambahan satu hari setiap empat tahun (tahun kabisat) untuk mengkompensasi perbedaan antara tahun kalender dan tahun tropis yang sebenarnya.
Pada kalender Masehi, setiap tahun dibagi menjadi 12 bulan, yaitu:
- Januari (31 hari)
- Februari (28/29 hari)
- Maret (31 hari)
- April (30 hari)
- Mei (31 hari)
- Juni (30 hari)
- Juli (31 hari)
- Agustus (31 hari)
- September (30 hari)
- Oktober (31 hari)
- November (30 hari)
- Desember (31 hari)
Kalender Masehi adalah sistem yang diikuti secara internasional untuk keperluan administrasi, perdagangan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Apa itu Kalender Hijriah?
Kalender Hijriah, atau sering disebut juga dengan Kalender Islam, adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu ibadah, perayaan, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya. Kalender Hijriah didasarkan pada peredaran bulan, yaitu siklus revolusi bulan mengelilingi Bumi. Setiap bulan dalam kalender Hijriah dimulai dengan munculnya bulan baru, yang sering kali berbeda dengan penanggalan dalam kalender Masehi.
Satu tahun dalam kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan lunar, yang jumlah totalnya sekitar 354 atau 355 hari, lebih pendek sekitar 10 hingga 12 hari dibandingkan dengan tahun kalender Masehi yang berbasis Matahari. Akibatnya, tahun Hijriah “mundur” sekitar 10 hingga 12 hari setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kalender Masehi.
Beberapa bulan dalam kalender Hijriah adalah:
- Muharram
- Safar
- Rabiul Awal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadhan
- Syawal
- Zulqa’dah
- Zulhijah
Kalender Hijriah memiliki 354 atau 355 hari dalam setahun, sehingga perbedaan antara tahun Hijriah dan Masehi selalu ada. Misalnya, bulan Ramadhan, yang jatuh pada bulan kesembilan dalam kalender Hijriah, bergerak mundur sekitar 10 hingga 12 hari setiap tahunnya dalam kalender Masehi.
Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah
Berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara kalender Masehi dan Hijriah:
1. Dasar Perhitungan
- Kalender Masehi: Berdasarkan peredaran Matahari (tahun tropis) yang memerlukan waktu 365,24 hari untuk satu revolusi penuh.
- Kalender Hijriah: Berdasarkan peredaran Bulan (bulan lunar) yang memerlukan waktu 29,5 hari untuk satu revolusi penuh.
2. Jumlah Hari dalam Setahun
- Kalender Masehi: Memiliki 365 hari dalam setahun, atau 366 hari pada tahun kabisat.
- Kalender Hijriah: Berbeda dengan kalender masehi, kalender hijriah memiliki sekitar 354-355 hari dalam setahun
3. Jumlah Bulan dalam Setahun
- Kalender Masehi: Terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari yang bervariasi antara 28 hingga 31 hari per bulan.
- Kalender Hijriah: Terdiri dari 12 bulan, namun dengan jumlah hari di setiap bulannya selalu 29 atau 30 hari, tergantung pada fase bulan baru.
4. Pergerakan Tahun
- Kalender Masehi: Tahun berjalan dalam urutan tetap dan stabil sepanjang waktu.
- Kalender Hijriah: Tahun bergerak mundur sekitar 10 hingga 12 hari lebih awal setiap tahunnya, dibandingkan dengan kalender Masehi.
5. Keterkaitan dengan Ibadah
- Kalender Masehi: Tidak memiliki kaitan langsung dengan ibadah atau kegiatan keagamaan tertentu.
- Kalender Hijriah: Sangat penting dalam konteks ibadah umat Islam, seperti menentukan awal bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan Haji.
6. Penyesuaian dengan Musim
- Kalender Masehi: Karena berdasarkan peredaran Matahari, kalender Masehi tetap stabil terkait dengan musim (musim semi, panas, gugur, dan dingin).
- Kalender Hijriah: Karena berdasarkan peredaran Bulan, kalender Hijriah tidak selalu sejajar dengan musim tertentu, dan perayaan-perayaan Islam akan bergeser sepanjang waktu.
Cek di sini untuk melihat Harga Kalender Dinding dan Harga Kalender Meja
Pesan Kalender Dinding atau Meja di Bikinidcard
Jika Anda membutuhkan kalender dinding atau meja yang praktis dan mudah digunakan, baik itu kalender Masehi maupun Hijriah, Anda bisa memesan di Bikinidcard. Kami menyediakan layanan pemesanan kalender dengan desain gratis, pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia, dan garansi 100%. Anda dapat memesan secara online dan menerima produk berkualitas tinggi sesuai kebutuhan Anda, baik itu untuk keperluan pribadi, kantor, atau sebagai hadiah untuk orang terdekat.
Pesan sekarang juga, dan nikmati kemudahan mendapatkan kalender yang sesuai dengan preferensi Anda!
Kontak Pemesanan Bikinidcard.com
Kunjungi bikinidcard.com untuk melihat Harga Kalender Dinding dan Harga Kalender Meja atauDaftar Harga Semua Produk
Alamat ; di Jl. Nyi Agengnis No. 550, KG 1, Kel, Rejowinangun, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55171
Buka setiap hari Senin – Sabtu pada jam 9.00 – 17.00 WIB, libur nasional dan hari minggu tutup.
Gmaps ; Lokasi Kami
Jangan lupa untuk follow akun instagram @bikinidcard.com_admin kami untuk melihat produk menarik lainnya.
Kontak Admin :
Admin 1 : 0851-0050-6190
Admin 2 : 0895-3231-04335
